Home » , , » Tutorial CSS untuk awam

Tutorial CSS untuk awam

Written By black on Selasa, 26 Maret 2013 | 18.04


Tutorial CSS untuk awam

Halo semua sahabat setia seperti pada posting saya sebelumnya pada fungsi-fungsi tag HTML, dimana saya mengatakan bahwa jika anda sudah menguasai HTML mka ini saatnya anda belajar CSS. Kali ini saya ingin membagikan kepada semua sahabat-sahabat saya sebuah tutorial CSS yang sangat penting bagi pemula atau mungkin bagi anda yang baru mengetahui CSS. Biasanya CSS ini digunakan dalam pembuatan website yang dinamis dan cantik untuk dilihat. Seperti yang kita tahu, dalam mendesign website, kita amatlah membutuhkan Code CSS , tanpa CSS , Website yang kita buat seakan-akan tidak berwarna atau tidak berseni sama sekali. Jadi dapat kita simpulkan bahwa tutorial CSS kali ini sangatlah berguna bagi kita semua terutama bagi para pemula . Jadi kita mulai satu-persatu dari awal dan yang paling awal.

Syntax / kalimat CSS terdiri dari beberapa set peraturan yang memiliki:

 selector,
 property,
 value .


Adapun format penulisan kalimat CSS :

 selector { property: value }

Selector itu untuk menunjukkan bagian mana yang hendak diatur / diformat.
Property untuk menunjukkan, bagian (properti) dari selector yang hendak diatur.
Value adalah nilai dari pengaturannya.

Contoh Syntax CSS:

 h1 { color: red }


Berdasarkan contoh yang saya berikan di atas dapat kita simpulkan atau kita lihat bahwa :
Selector: h1 (Header bernilai H1)
Property: color
Value: red
Kalau diterjemahkan ke kalimat bahasa Indonesia kira-kira begini:
Mengatur color dari h1 ke warna merah (red).


Pengelompokan Selectors


Anda dapat menulis satu kode CSS untuk berbagai macam selector dengan cara menggunakan koma. Misalkan anda mau mengatur agar tag h1, h2 dan h3 semua menggunakan warna merah, maka kode CSS nya menjadi:

 h1,h2,h3 { color: red }

Perhatikan penulisan h1,h2,h3 yang dipisahkan oleh koma.


Penggunaan Banyak Properties (Lebih dari satu Properties)


Untuk mengatur lebih dari satu properties gunakan pemisah titik koma ( ; ).
Contoh:

 h1,h2,h3 {color:red; font-family:arial; font-size:150%;}

Pada contoh di atas, tag h1, h2 dan h3 di atur agar menggunakan warna merah, dengan type font arial, dan ukuran font 150%.


Cara Penulisan Yang Baik dan yang disarankan


Sangat disarankan untuk menulis kode CSS menggunakan beberapa baris dimana pengaturan property dan values nya di indent. Hal ini bertujuan agar terlihat rapi dan nantinya jika anda ingin mengeditnya gampang.
 h1,h2,h3 {
 color:red;
 font-family:arial;
 font-size:150%;
 }

Sekarang anda sudah mengerti aturan dasar penulisan kalimat CSS. Pelajaran berikutnya akan mengajarkan anda mengaplikasikan kode CSS ke halaman website.


CSS Comment (Komentar penjelasan atau pengingat yang kita buat sebagai penanda atau lainnya)


Kenapa kita perluh belajar membuat comment dalam CSS ? alasannya karena kadang kala, ada baiknya anda menuliskan komentar ke dalam kode CSS anda untuk memberi catatan pengingat.
Anda bisa menggunakan syntax pembuka /* dan penutup */ untuk menuliskan komentar. Segala teks yang berada di antara tag /* dan */ tidak akan dibaca sebagai kode, tetapi hanya sebagai catatan untuk diri anda.

 /* Tulis komentar anda di sini */
 p
 {
 text-align: justify;
 /* Tulis komentar anda di sini */
 color: blue;
 font-family: arial;
 }


INPLEMNTASI CSS (Pemasangan Kode CSS pada Halaman Website)


Ada 4 cara memasang kode CSS ke dalam kode HTML / halaman web, yaitu:
Inline CSS
Embed atau memasang kode css ke dalam bagian
Pada link ke external CSS
Import CSS file
Dari ke empat cara diatas, hampir semua cara ini akan anda gunakan, dan mengetahui perbedaannya mari kita bahas satu demi satu :

1. Inline CSS
Kode CSS dituliskan langsung ke dalam tag HTML yang ingin di format. Penulisan cara ini tidak memerlukan penulisan selector dalam kode CSS.
Cara ini sebaiknya hanya digunakan jika anda mau memformat suatu elemen satu kali saja.
Contoh:

 
 Isi paragraf.


Pada contoh di atas, elemen paragraf di format agar tulisannya menggunakan warnabiru. Elemen paragraf lain, tidak akan menggunakan warna biru, karena format ini hanya berlaku pada elemen paragraf yang ditentukan kode CSS nya.
Penulisan CSS dengan cara ini di mulai dengan kata style: lalu di ikuti dengan syntax property: value.

2. Embedded CSS
Anda bisa juga menempelkan kode CSS di antara tag dan . Penulisan CSS dengan cara ini diawali dengan tag . Kode CSS-nya diletakkan pada halaman yang sama dengan yang ingin diformat.
Contoh:




Dalam contoh di atas semua elemen dalam halaman web tersebut akan diformat  menggunakan font berwarna biru.

3. External CSS
Kode CSS external di tulis dalam satu file terpisah yang disimpan dengan akhiran .css atau ekstensi .css . Anda lalu perlu memanggil file CSS tersebut ke dalam semua halaman web yang anda buat. Dengan cara ini, anda hanya perlu memiliki satu set kode CSS yang digunakan untuk semua halaman web anda. Jadi ada dua langkah dalam pengimplementasian CSS dengan cara ini.
Contoh:
Anda membuat satu file dengan notepad atau teks editor lain, dan berinama, misalkan:style.css, lalu tuliskan kode-kode css di dalam file tersebut.
 p {font-family: arial; font-size: small;} h1 {color: red; }
Langkah kedua adalah memanggil file style.css dari semua halaman web. Caranya dengan memasukkan kode di bawah ini, di antara tag dan





4. Import CSS
Anda bisa juga meng-import CSS ke dalam suatu halaman website menggunakan tag import.
Contoh:

 @import "style.css";

atau
@import url("style.css");

Nah sekarang terserah anda, mana menurut anda yang paling bagus dan gampang anda gunakan dan saya rasa semuanya mudah dan gampang anda kuasai.


Penggunaan Lebih dari Satu Kode CSS

Apabila ada lebih dari satu kode CSS untuk satu elemen, maka yang akan digunakan adalah kode yang lebih spesifik.
Misalkan dalam satu halaman web, menggunakan eksternal style sheet untuk memformat elemen H1 sebagai berikut:

 h1 {
 color: red;
 text-align: left;
 font-size: 8pt
 }

Sementara di halaman web yang sama, di antara tag ada kode CSS sbb:
 h1 {
 text-align: right;
 font-size: 20pt
 }

Perhatikan bagaimana pemformatan saling bertabrakan, dari eksternal style sheet, text-align=left sementara dari internal style sheet, text-align=right.
Dalam kasus seperti ini, maka yang akan aktif adalah kode yang lebih spesifik, dalam hal ini, internal style sheet lebih spesifik dibandingkan eksternal style sheet.
Jadi, dalam contoh di atas, kode yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut :
 color: red;
 text-align: right;
 font-size: 20pt

CLASS dan ID SELECTOR

Masih ingat kan pada pelajaran syntax CSS pada bagian atas posting ini , yang di tulis adalah selector. Pada contoh-contoh di pelajaran sebelumnya, anda melihat penggunaan tag HTML sebagai selector.
Misalkan anda membuat kode CSS untuk tag

. Sekarang bagaimana jika anda ingin memformat tag

dengan warna / property berbeda? Misalkan, anda ingin tag

di kolom kiri berwarna biru sementara tag

di kolom tengah berwarna hitam.

Untuk kasus seperti ini, anda bisa menggunakan Class selector dan ID selector.
Class Selector

Class selector adalah penggabungan beberapa properties yang digunakan lebih dari satu kali.
Cara penulisan Class Selector:

 .nama-class {property:value;}

Untuk menempelkan class ke dalam tag HTML:
 taghtml.nama-class {Property:value;}

Perhatikan tanda titik di setiap awal nama Class. Jika anda ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag
dan di akhiri dengan tag
.
Contoh:
Penulisan kode CSS:
 .tengah {text-align:center;}
 p.tengah {color:red;}
 h1.kiri {color:blue;}
 h1.tengah {color:black;}

Pemakaian kode CSS

Teks tengah akan berwarna merah.

Tag H1 tengah akan berwarna hitam

Tag H1 kiri akan berwarna biru


Hasilnya jika di jalankan pada browser adalah :

Teks tengah akan berwarna merah.
Tag H1 tengah akan berwarna hitam

Tag H1 kiri akan berwarna biru

ID Selector

ID Selector mirip dengan Class selector. Untuk membedakannya, gunakanlah ID selector untuk memformat bagian yang hanya muncul satu kali dalam satu halaman web, misalnya untuk memformat bagian menu / sidebar.

Cara penulisan ID Selector:

 #nama-ID {property:value;}

Untuk menempelkan ID selector ke dalam tag HTML:

 taghtml#nama-ID {Property:value;}

Perhatikan tanda # di setiap awal nama ID. Jika anda ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag
dan di akhiri dengan tag
.

CSS Font Family

CSS dapat memformat font dengan berbagai macam cara mulai dari pengaturan tipe font, ukuran, dll. Saya akan coba bahas satu per satu ya.
1. CSS Font Family

Kalau anda biasa menggunakan ms word atau aplikasi lainnya dimana anda bisa merubah jenis / tipe font, pasti anda sudah mengenal nama-nama font seperti: arial, verdana, times new roman dll. Nah kalau di CSS kita sebut tipe font ini Font Family.
Cara penulisan:
property -> font-family
value -> nama-nama font, disarankan menggunakan hanya nama-nama font default
Contoh penulisan:

h1 {
font-family: verdana;
}
h2 {
font-family: “times new roman”;
}

Hasilnya jika dijalankan di browser :
Ini adalah Heading 1 (H1) menggunakan font Verdana

Ini adalah Heading 2 (H2) menggunakan font Times New Roman


2. CSS Font Variant

Properti font variant digunakan untuk menampilkan font dalam huruf kapital kecil. Jadi semua huruf non kapital akan berubah menjadi huruf kapital, tetapi ukuran nya tetap sama. Perlu diketahui, tidak semua jenis font dapat menggunakan properti ini.
Cara penulisan:
property -> font-variant
value -> small-caps
Contoh penulisan:

h1 {
font-size: 14px;
font-variant: small-caps;
}

Hasilnya jika dijalankan pada browser :
Ini adalah Heading 1 (H1) menggunakan properti font variant

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS