Tutorial CSS untuk awam
Halo semua sahabat setia seperti pada posting saya
sebelumnya pada fungsi-fungsi tag HTML, dimana saya mengatakan bahwa jika anda
sudah menguasai HTML mka ini saatnya anda belajar CSS. Kali ini saya ingin
membagikan kepada semua sahabat-sahabat saya sebuah tutorial CSS yang sangat
penting bagi pemula atau mungkin bagi anda yang baru mengetahui CSS. Biasanya
CSS ini digunakan dalam pembuatan website yang dinamis dan cantik untuk
dilihat. Seperti yang kita tahu, dalam mendesign website, kita amatlah
membutuhkan Code CSS , tanpa CSS , Website yang kita buat seakan-akan tidak
berwarna atau tidak berseni sama sekali. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
tutorial CSS kali ini sangatlah berguna bagi kita semua terutama bagi para
pemula . Jadi kita mulai satu-persatu dari awal dan yang paling awal.
Syntax / kalimat CSS terdiri dari beberapa set peraturan
yang memiliki:
selector,
property,
value .
Adapun format penulisan kalimat CSS :
selector { property:
value }
Selector itu untuk menunjukkan bagian mana yang hendak
diatur / diformat.
Property untuk menunjukkan, bagian (properti) dari selector
yang hendak diatur.
Value adalah nilai dari pengaturannya.
Contoh Syntax CSS:
h1 { color: red }
Berdasarkan contoh yang saya berikan di atas dapat kita
simpulkan atau kita lihat bahwa :
Selector: h1 (Header bernilai H1)
Property: color
Value: red
Kalau diterjemahkan ke kalimat bahasa Indonesia kira-kira
begini:
Mengatur color dari h1 ke warna merah (red).
Pengelompokan Selectors
Anda dapat menulis satu kode CSS untuk berbagai macam
selector dengan cara menggunakan koma. Misalkan anda mau mengatur agar tag h1,
h2 dan h3 semua menggunakan warna merah, maka kode CSS nya menjadi:
h1,h2,h3 { color: red
}
Perhatikan penulisan h1,h2,h3 yang dipisahkan oleh koma.
Penggunaan Banyak Properties (Lebih dari satu Properties)
Untuk mengatur lebih dari satu properties gunakan pemisah
titik koma ( ; ).
Contoh:
h1,h2,h3 {color:red;
font-family:arial; font-size:150%;}
Pada contoh di atas, tag h1, h2 dan h3 di atur agar
menggunakan warna merah, dengan type font arial, dan ukuran font 150%.
Cara Penulisan Yang Baik dan yang disarankan
Sangat disarankan untuk menulis kode CSS menggunakan
beberapa baris dimana pengaturan property dan values nya di indent. Hal ini
bertujuan agar terlihat rapi dan nantinya jika anda ingin mengeditnya gampang.
h1,h2,h3 {
color:red;
font-family:arial;
font-size:150%;
}
Sekarang anda sudah mengerti aturan dasar penulisan kalimat
CSS. Pelajaran berikutnya akan mengajarkan anda mengaplikasikan kode CSS ke
halaman website.
CSS Comment (Komentar penjelasan atau pengingat yang kita
buat sebagai penanda atau lainnya)
Kenapa kita perluh belajar membuat comment dalam CSS ?
alasannya karena kadang kala, ada baiknya anda menuliskan komentar ke dalam
kode CSS anda untuk memberi catatan pengingat.
Anda bisa menggunakan syntax pembuka /* dan penutup */ untuk
menuliskan komentar. Segala teks yang berada di antara tag /* dan */ tidak akan
dibaca sebagai kode, tetapi hanya sebagai catatan untuk diri anda.
/* Tulis komentar
anda di sini */
p
{
text-align: justify;
/* Tulis komentar
anda di sini */
color: blue;
font-family: arial;
}
INPLEMNTASI CSS (Pemasangan Kode CSS pada Halaman Website)
Ada 4 cara memasang kode CSS ke dalam kode HTML / halaman
web, yaitu:
Inline CSS
Embed atau memasang kode css ke dalam bagian
Pada link ke external CSS
Import CSS file
Dari ke empat cara diatas, hampir semua cara ini akan anda
gunakan, dan mengetahui perbedaannya mari kita bahas satu demi satu :
1. Inline CSS
Kode CSS dituliskan langsung ke dalam tag HTML yang ingin di
format. Penulisan cara ini tidak memerlukan penulisan selector dalam kode CSS.
Cara ini sebaiknya hanya digunakan jika anda mau memformat
suatu elemen satu kali saja.
Contoh:
Isi paragraf.
Pada contoh di atas, elemen paragraf di format
agar tulisannya menggunakan warnabiru. Elemen paragraf lain, tidak akan
menggunakan warna biru, karena format ini hanya berlaku pada elemen paragraf
yang ditentukan kode CSS nya.
Penulisan CSS dengan cara ini di mulai dengan kata style:
lalu di ikuti dengan syntax property: value.
2. Embedded CSS
Anda bisa juga menempelkan kode CSS di antara tag
dan . Penulisan CSS dengan cara ini diawali dengan
tag . Kode CSS-nya
diletakkan pada halaman yang sama dengan yang ingin diformat.
Contoh:
Dalam contoh di atas semua elemen dalam halaman
web tersebut akan diformat menggunakan
font berwarna biru.
3. External CSS
Kode CSS external di tulis dalam satu file terpisah yang
disimpan dengan akhiran .css atau ekstensi .css . Anda lalu perlu memanggil
file CSS tersebut ke dalam semua halaman web yang anda buat. Dengan cara ini,
anda hanya perlu memiliki satu set kode CSS yang digunakan untuk semua halaman
web anda. Jadi ada dua langkah dalam pengimplementasian CSS dengan cara ini.
Contoh:
Anda membuat satu file dengan notepad atau teks editor lain,
dan berinama, misalkan:style.css, lalu tuliskan kode-kode css di dalam file
tersebut.
p {font-family:
arial; font-size: small;} h1 {color: red; }
Langkah kedua adalah memanggil file style.css dari semua
halaman web. Caranya dengan memasukkan kode di bawah ini, di antara tag
dan
4. Import CSS
Anda bisa juga meng-import CSS ke dalam suatu halaman
website menggunakan tag import.
Contoh:
@import
"style.css";
atau
@import url("style.css");
Nah sekarang terserah anda, mana menurut anda yang paling
bagus dan gampang anda gunakan dan saya rasa semuanya mudah dan gampang anda
kuasai.
Penggunaan Lebih dari Satu Kode CSS
Apabila ada lebih dari satu kode CSS untuk satu elemen, maka
yang akan digunakan adalah kode yang lebih spesifik.
Misalkan dalam satu halaman web, menggunakan eksternal style
sheet untuk memformat elemen H1 sebagai berikut:
h1 {
color: red;
text-align: left;
font-size: 8pt
}
Sementara di halaman web yang sama, di antara tag
ada kode CSS sbb:
h1 {
text-align: right;
font-size: 20pt
}
Perhatikan bagaimana pemformatan saling bertabrakan, dari
eksternal style sheet, text-align=left sementara dari internal style sheet,
text-align=right.
Dalam kasus seperti ini, maka yang akan aktif adalah kode
yang lebih spesifik, dalam hal ini, internal style sheet lebih spesifik
dibandingkan eksternal style sheet.
Jadi, dalam contoh di atas, kode yang akan diimplementasikan
adalah sebagai berikut :
color: red;
text-align: right;
font-size: 20pt
CLASS dan ID SELECTOR
Masih ingat kan pada pelajaran syntax CSS pada bagian atas
posting ini , yang di tulis adalah selector. Pada contoh-contoh di pelajaran
sebelumnya, anda melihat penggunaan tag HTML sebagai selector.
Misalkan anda membuat kode CSS untuk tag
.
Sekarang bagaimana jika anda ingin memformat tag
.
Sekarang bagaimana jika anda ingin memformat tag
dengan warna /
property berbeda? Misalkan, anda ingin tag
di kolom kiri berwarna
biru sementara tag
di kolom tengah berwarna hitam.
di kolom kiri berwarna
biru sementara tag
di kolom tengah berwarna hitam.
Untuk kasus seperti ini, anda bisa menggunakan Class
selector dan ID selector.
Class Selector
Class selector adalah penggabungan beberapa properties yang
digunakan lebih dari satu kali.
Cara penulisan Class Selector:
.nama-class
{property:value;}
Untuk menempelkan class ke dalam tag HTML:
taghtml.nama-class
{Property:value;}
Perhatikan tanda titik di setiap awal nama Class. Jika anda
ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag
dan di akhiri dengan tag
.
Contoh:
Penulisan kode CSS:
.tengah
{text-align:center;}
p.tengah {color:red;}
h1.kiri {color:blue;}
h1.tengah
{color:black;}
Pemakaian kode CSS
Teks tengah akan berwarna merah.
Tag H1 tengah akan berwarna hitam
Tag H1 kiri akan berwarna biru
Hasilnya jika di jalankan pada browser adalah :
Teks tengah akan berwarna merah.
Tag H1 tengah akan berwarna hitam
Tag H1 kiri akan berwarna biru
ID Selector
ID Selector mirip dengan Class selector. Untuk
membedakannya, gunakanlah ID selector untuk memformat bagian yang hanya muncul
satu kali dalam satu halaman web, misalnya untuk memformat bagian menu /
sidebar.
Cara penulisan ID Selector:
#nama-ID
{property:value;}
Untuk menempelkan ID selector ke dalam tag HTML:
taghtml#nama-ID
{Property:value;}
Perhatikan tanda # di setiap awal nama ID. Jika anda ingin
menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag
dan di akhiri dengan tag
.
CSS Font Family
CSS dapat memformat font dengan berbagai macam cara mulai
dari pengaturan tipe font, ukuran, dll. Saya akan coba bahas satu per satu ya.
1. CSS Font Family
Kalau anda biasa menggunakan ms word atau aplikasi lainnya
dimana anda bisa merubah jenis / tipe font, pasti anda sudah mengenal nama-nama
font seperti: arial, verdana, times new roman dll. Nah kalau di CSS kita sebut
tipe font ini Font Family.
Cara penulisan:
property -> font-family
value -> nama-nama font, disarankan menggunakan hanya
nama-nama font default
Contoh penulisan:
h1 {
font-family: verdana;
}
h2 {
font-family: “times new roman”;
}
Hasilnya jika dijalankan di browser :
Ini adalah Heading 1 (H1) menggunakan font Verdana
Ini adalah Heading 2 (H2) menggunakan font Times New Roman
2. CSS Font Variant
Properti font variant digunakan untuk menampilkan font dalam
huruf kapital kecil. Jadi semua huruf non kapital akan berubah menjadi huruf
kapital, tetapi ukuran nya tetap sama. Perlu diketahui, tidak semua jenis font
dapat menggunakan properti ini.
Cara penulisan:
property -> font-variant
value -> small-caps
Contoh penulisan:
h1 {
font-size: 14px;
font-variant: small-caps;
}
Hasilnya jika dijalankan pada browser :
Ini adalah Heading 1 (H1) menggunakan properti font variant
0 komentar:
Posting Komentar